Istanbul, 18 November 2024 dilansir dari Piercemeup.com – Dalam sebuah perkembangan yang disambut baik oleh masyarakat internasional, Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk memperpanjang kesepakatan ekspor gandum Laut Hitam selama 120 hari ke depan. Kesepakatan ini, yang dimediasi oleh Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sangat penting untuk menjaga stabilitas harga pangan global dan mencegah krisis pangan yang lebih parah.
Kesepakatan awal, yang ditandatangani pada Juli 2023, telah memungkinkan ekspor jutaan ton gandum dan biji-bijian lainnya dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam. Ekspor ini sangat penting bagi negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia yang sangat bergantung pada pasokan gandum dari Ukraina.
Namun, kesepakatan tersebut sempat terhenti pada awal November setelah Rusia menarik diri, dengan alasan serangan terhadap kapal-kapal perangnya di Laut Hitam. Keputusan ini memicu kekhawatiran akan lonjakan harga pangan global dan memperburuk krisis pangan yang sudah ada.
Setelah negosiasi intensif yang melibatkan Turki dan PBB, Rusia akhirnya setuju untuk kembali bergabung dalam kesepakatan tersebut. Perpanjangan kesepakatan ini memberikan kelegaan bagi banyak negara yang bergantung pada pasokan gandum Ukraina.
“Ini adalah kabar baik bagi dunia,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. “Kesepakatan ini sangat penting untuk menjaga stabilitas harga pangan global dan mencegah krisis pangan yang lebih parah.”
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang memainkan peran kunci dalam mediasi, juga menyambut baik perpanjangan kesepakatan tersebut. “Kami senang bahwa akal sehat akhirnya menang,” katanya. “Ini adalah kemenangan bagi kemanusiaan.”
Meskipun kesepakatan telah diperpanjang, masih ada kekhawatiran tentang keberlanjutannya. Ketegangan antara Rusia dan Ukraina tetap tinggi, dan ada risiko bahwa Rusia dapat menarik diri dari kesepakatan lagi di masa depan.
Namun, untuk saat ini, perpanjangan kesepakatan ekspor gandum Laut Hitam memberikan harapan bagi jutaan orang di seluruh dunia yang bergantung pada pasokan pangan dari Ukraina.
